Posts

Showing posts from February, 2019

Sunnah dan Bid'ah

Image
SUNNAH DAN BID’AH Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Sunnah dengan makna apa-apa yang disyari’atkan oleh Rasul-Nya adalah lawan dari bid’ah, yakni apa-apa yang baru yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Bid’ah menurut bahasa adalah perkara baru yang diada-adakan. [2] Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata: مَا اخْتُرِعَ عَلَى غَيْرِ مِثَالٍ سَابِقٍ. “Lafazh bid’ah pada asalnya bermakna apa saja yang diada-adakan yang tidak ada contoh sebelumnya.” Di antara kata bid’ah yang dinamakan demikian ialah kata bid’ah yang terdapat dalam firman Allah: بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ “Allah yang menciptakan langit dan bumi…” [Al-Baqarah: 117] Maksudnya, kata بَدِيْعُ di sini bahwa Allah mengadakan atau menciptakannya dengan rupa (bentuk) yang tidak ada contoh sebelumnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: قُلْ مَا كُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Aku bukan seorang Rasul yang baru (bid’

Sunnah dan Bid'ah

Image
SUNNAH DAN BID’AH Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Sunnah dengan makna apa-apa yang disyari’atkan oleh Rasul-Nya adalah lawan dari bid’ah, yakni apa-apa yang baru yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.[1] Bid’ah menurut bahasa adalah perkara baru yang diada-adakan. [2] Imam asy-Syathibi rahimahullah berkata: مَا اخْتُرِعَ عَلَى غَيْرِ مِثَالٍ سَابِقٍ. “Lafazh bid’ah pada asalnya bermakna apa saja yang diada-adakan yang tidak ada contoh sebelumnya.” Di antara kata bid’ah yang dinamakan demikian ialah kata bid’ah yang terdapat dalam firman Allah: بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ “Allah yang menciptakan langit dan bumi…” [Al-Baqarah: 117] Maksudnya, kata بَدِيْعُ di sini bahwa Allah mengadakan atau menciptakannya dengan rupa (bentuk) yang tidak ada contoh sebelumnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: قُلْ مَا كُنتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ “Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Aku bukan seorang Rasul yang baru (bid’

Judi dalam pandangan Islam

crossorigin="anonymous"> Sebelum kita jelaskan bentuk–bentuk judi masa lalu dan kini ada baiknya kita renungi sejenak pengertian judi menurut ulama fuqaha (ulama fiqh)dan dua ayat di dalam al-qur’an surat al-Maidah ayat 90-91 PENGERTIAN JUDI :           Judi dalam hukum syar’i disebut maysir dan qimar adalah “transaksi yang dilakukan oleh dua belah untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu aksi atau peristiwa”. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُون Hai orang–orang yang beriman sesungguhnya arak,judi,berhala dan mengundi nasi

Popular posts from this blog

Keutamaan Shalat Subuh

Keutamaan Shalat Jamaah di Masjid

Sunnah dan Bid'ah